DEBATE & DEBAT
Science Debate in UNS (2/11/2014) |
Debate dan Debat.
Merea berdua
bukanbagian dari hidup saya sejak SMA. Sama sekali bukan. Saya bbukan
seorang yang suka berargumentasi dalam keseharian. Jika di kantin ada sebuah
percakapan tentang setuju atau tidak, bagaimana dengan ini bagaimana dengan
itu, apasolusi ini dan mengapa tidak begitu???? Saya hanya suka menjadi
pendengar dan menikmati percakapan yang ada. Namun ya enatah apa awalnya
bagaimana awalnya saya mengikuti first debate saya di IFED yang diselengarakan oleh EDS. Dan pengalaman
ini cukup memberikan shock yang positif bagi saya dalam segala hal mengenai
debate.
Namun berkenaan dengan
tulisan ini, yang dibahas bukanlah pengalaman saya dalam debate di IFED tapi
bagaimana perbedaan DEBATE dan DEBAT. Kenapa di sini seolah dibedakan? Mereka
memiliki arti yang sama, mereka juga memiliki perspektif langsung yang
sama. Tapi disini kata Debat edan Debat tidak hanya tentang arti dari sebuah
kata. Melainkan mekanisme yang ada di dalamnya ikut terlibat di sini. Debate
adalah sebuah kegiatan yang asik, seru, mendebarkan, memacu adrenalin, memacu
otak untuk bekerja lebih keras,
lebih kritis, dan lain sebagainya. Bila Debate
di bandingkan dengan Debat, maka kita akan melihat perbedaan antara
mekanismenya. Dalam Debate manner yang digunakan oleh debater itu sah sah saja
dalam berucap 'shame' ,'fool', ou thats so bad, thats absolutely false. Yeaa
and something like that, saat lawan sedang menyampaikan argumen mereka. Tapi
bagaimana dengan Debat? Dalam debat kita harus benar-benar memiliki sopan
santun yang cukup bila tidak ingin di tegur juri mengenai penghargaan kepada
lawan. Bahkan dalam menyampaikan argumen, sebelumnya kita harus memperkenalkan
diri, mengucapkan salam, memberikan rasa terimakasih kepada moderator, dan
dewan juri. Bahkan kita sebaiknya memberi hormat dan terimakasih kepada tim
lawan !! hello
Mungkin pendapat saya
diatas terlihat lebih menyukai debate daripada debat. Ya mungkin karena yang
debate membuat saya nyaman, dimana saya dapat menyatakan ketidaksetujuan dengan
gamblang tanpa harus menutupinya dengan sengaja. Pada debate saya dapat
memasang wajah yang sangat kontra terhadap lawan tanpa harus ditutupi, malah
harus di tampilkan untuk membuat lawan menjadi down. Tapi dalam debat saya
harus menjadi kalem, manut, nurut, dan semuanya menjadi sangat jelas saat kami
harus memasang wajah penuh kebohongan belaka.
Hari ini saya mengikuti
sebuah ajang perdebatan untuk tingkat internal Universitas. Dan itu menurut
saya lebih sulit daripada eksternal. Debat hal ini tentu membuat saya syokk
karena selama kuliah saya hanya mengikuti 2 kali debate dan tidak pernah
mengikuti debat (kecuali saat SMA kelas XI). Kebiasaan saya saat debate
mengakibatkan hal yang buruk saat saya mengikuti debat. You know somehing like
manner yang kacaubalau, bicara yang terlalu cepat, dan lain hal yang
mengakibatkan juri merasa kalau saya kurang soapn dalam delivery speech.
Jadi yaa intinya Debate dan debat sangat berbeda, tidak hanya masalah bahasa
tapi juga manner dan mekanismnya.
Komentar
Posting Komentar