Diskusi


DISKUSI


1.      Pengertian diskusi
·         Diskusi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; 1990) memiliki arti "pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah". Biasanya dalam diskusi para peserta mencari penyelesaian suatu masalah, minimal mereka mengajukan usul atau ide yang mungkin bisa menyelesaikan masalah yang mereka diskusikan.
·         Menurut squidoo.com Diskusi adalah membicarakan suatu masalah oleh para peserta diskusi dengan tujuan untuk menemukan pemecahan yang paling baik berdasarkan berbagai masukan. Diskusi sebagai suatu bentuk pembelajaran umum adalah suatu cara pembelajaran di mana peserta didik mendiskusikan (membicarakan, mencari jawaban bersama) dengan cara saling memberikan pendapatnya, kemudian disaring untuk ditemukan kesimpulan.
·         Menurut Wikipedia Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut.


2.      Manfaat Diskusi

·         Ditinjau dari aspek kepemimpinan, diskusi merupakan salah satu cara yang baik untuk mengadakan komunikasi dan konsultasi.
·         Ditinjau dari segi bahan yang dihadapi, diskusi dapat memperdalam wacana/ pengetahuan seseorang mengenai sesuatu




3.      Pola-Pola Diskusi
Terdapat 4 (empat) pola-pola diskusi, berikut penjelasannya :

Prasaran
  • Penyajian bahan pokok oleh satu atau beberapa orang pembicara dengan prasaran tertulis (makalah, kertas kerja).
  • Tanggapan peserta diskusi (forum) terhadap bahan pokok.
  • Tanggapan terhadap bahan pokok oleh pembicara lain (penyanggah / pembahas).




Ceramah
  • Seorang / lebih penceramah menguraikan bahan pokok.
  • Tanggapan, sanggahan atau pertanyaan dari forum untuk meminta penjelasan yang lebihteliti.
Diskusi Panel  
  • Bahan pokok disajikan oleh beberapa panelis. Panelis meninjau masalah dari segi tertentu.
  • Tanggapan, sanggahan atau pertanyaan forum untuk meminta penjelasan dari panelis.
Brainstorming
  • Bahan pokok yang dipersiapkan ditawarkan kepada peserta diskusi oleh pimpinan.
  • Tiap peserta diminta pendapat dan gagasannya. Sebanyak mungkin orang diajak bicara dan setiap ide dicatat.
  • Berbagai ide disimpulkan dan ditarik benang merahnya. Kesimpulan ini kemudian dijadikan kerangkan pembicaraan dan pembahasan lebih lanjut.

  1. Persyaratan Diskusi
Menurut buku siswa terbitan Facil, persyaratan diskusi terbagi menjadi tiga persyaratan utama, yaitu persyaratan umum berkomunikasi, persyaratan bagi peserta diskusi dan persyaratan bagi pemimpin diskusi.
1.      Persyaratan umum berkomunikasi
a.       Tata Tertib
Umumnya sebelum memulai diskusi, pemimpin diskusi selalu memberitahukan tata tertib yang digunakan dalam pelaksanaan diskusi, seperti misalnya : tidak menyela siapapun yang sedang mengutarakan pendapat, tidak ribut, memantikan alat komunikasi apapun yang dapat mengganggu jalannya diskusi dan lain sebagainya. Namun ada pula diskusi yang memiliki peraturan yang diminta secara khusus oleh para peserta ataupun pembicaranya untuk diterapkan, seperti misalnya : peserta hanya boleh mengemukakan pendapat dalam waktu satu menit.
b.      Kesempatan bicara
Setiap peserta memiliki kesempatan berbicara yang sama pada sesi tanya jawab pada diskusi tersebut, tentunya dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan seperti waktu berbicara, kesopanan, etika dan bobot pendapat yang akan dikemukakan.
c.       Kesediaan berkompromi
Dalam berdiskusi tentu ada beberapa hal yang semestinya dapat ditoleransi oleh seluruh pihak dalam diskusi, baik pembicara, pemimpin ataupun peserta diskusi, seperti misalnya : pertanyaan dari peserta yang tidak dapat dijawab oleh pembicara, kekurangan pemimpin diskusi dalam menunjuk peserta yang dapat bertanya pada pembicara, pertanyaan yang agak konyol dari peserta lain, waktu diskusi yang kurang sesuai dengan jadwal, penyampaian materi yang kurang menarik, dan lain sebagainya.
2.      Bagi peserta diskusi
a.       Mengerti pokok dan alur pembicaraan
Dalam diskusi, pemahaman akan topik diskusi merupakan syarat utama bagi peserta agar dapat mengikuti diskusi dengan baik dan berperan aktif dalam jalannya diskusi tersebut.
b.      Berpikir lugas dan bebas, mendengar dan menganalisa
Dalam mencerna materi diskusi, para peserta tentunya diharapkan dapat berpikir secara logis dan luas mengenai topik yang sedang diperbincangkan, dan dapat menganalisa topik serta pembahasan yang didapat saat maupun setelah diskusi
c.       Menerima pendapat orang lain
Menerima pendapat orang lain juga merupakan bagian dari kompromi, seperti yang ada pada syarat-syarat umum diskusi diatas. Dalam diskusi, semua orang berhak berpendapat mengenai materi, sehingga seberapa bertentanganpun pendapat tersebut dengan pandangan pribadi peserta yang lain, diharapkan untuk dapat menerima pendapat dari peserta yang lain dengan bijak.
d.      Pandai bertanya dan menolak pendapat secara halus
Jika tidak menyetujui pendapat orang lain dalam diskusi, peserta dapat mengutarakan sebuah umpan balik berupa kritikan, pernyataan menolak, ataupun pertanyaan kritis mengenai pendapat orang tersebut. Namun tentunya hal tersebut harus disampaikan dengan cara yang sopan, halus dan beretika demi terjaganya suasana kondusif dalam diskusi.


3.      Bagi pemimpin diskusi
a.       Sikap yang baik, beretika, dan tanggap
Sebagai seorang pemimpin, pemimpin diskusi harus tanggap pada keinginan peserta diskusi misalnya untuk melanjutkan diskusi, menghentikan diskusi, menengahi perdebatan, menghidupkan suasana diskusi dan masih banyak lagi namun tetap menjaga etika, kesopanan dan pencitraan yang baik pada diskusi tersebut.
b.      Pandai menyimpulkan dan cerdas
Seorang pemimpin diskusi harus bisa menangkap inti-inti pembicaraan sepanjang diskusi agar memperjelas garis besar alur diskusi tersebut agar para peserta diskusi tidak bingung menangkap hasil akhir dari diskusi yang telah dilaksanakan.
c.       Tidak memihak
Seorang pemimpin diskusi harus dapat menjaga suasana kondusif dalam diskusi, termasuk menengahi perdebatan yang memanas maupun mencegah terjadinya perdebatan. Untuk itu, diperlukanlah sikap tidak memihak salah satu pihak yang berdebat dalam diskusi ataupun sikap mengompori perdebatan tersebut agar tidak berlanjut ke jenjang yang lebih panas.


5.      Mencatat Pokok-pokok Isi Diskusi
Contoh sebuah diskusi :
Indonesia Di Radar OECD

Moderator : Silahkan penyaji menyampaikan pemikirannya mengenai perkembangan perekonomian Indonesia.
            Penyaji : Indonesia adalah bangsa yang "tanggung" demikian sebuah gurauan di kalangan ekonom pembangunan. Ia "miskin" , namun tidak cukup miskin untuk menjadi menarik seperti banyak kalangan di Afrika. Ia "mulai kaya" namun belum cukup kaya untuk menjadi menarik sebagaimana negara maju. Begitulah nasib negara-negara "papan tengah bawah" : tidak menarik bagi penelitian.
            Dudi : Maaf Saudara penyaji saya tidak sependapat dengan pendapat penyaji. Menyusul berbagai laporan yang terbit sebelumnya, baik dari Bank Dunia, IMF, ataupun ADB, maka laporan Economic Assessment of Indonesia 2008 yang diluncurkan Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) tanggal 24 Juli kemarin adalah satu negara lagi yang segar atas gurauan di atas. Indonesia adalah negara yang bukan saja menarik tetapi juga penting , sekalipun berada di "papan tengah bawah"- mengacu pada salah satu kategori pendapatan Bank Dunia : lower-middle income.
            Penyaji : Laporan OECD itu bukan mebawa sesuatu yang sepenuhnya baru, memang. Sebagian isinya adalah hal-hal yang sudah kia ketahui. Bahwa ekonomi Indonesia telah pulih dari  krisis ekonomi 1997 - 1998, sekalipun dengan proses yang lebih lambat daripada Korea, Thailand, Filipina dan Malaysia. Bahwa investasi membaik namun masih di bawah negara-negara lain di Asia Tenggara. Bahwa perekonomian masih sangat bergantung dengan konsumsi (terutama pengeluaran pemerintah) dan ekspor. Atau bahwa pertumbuhan ekspor kita lebih banyak ditopang oleh naiknya harga-harga komoditi di dunia.
            Keisha : Saya sependapat dengan Saudara Dudi. Laporan Economic Assessment of Indonesia 2008 menjadi penting karena ia sekaligus pertanda bahwa Indonesia tidak mungkin lagi dinafikan dalam wacana dan keputusan ekonomi global. Indonesia dimasukkan ke dalam kelompok "negara-negara dengan keterlibatan yang ditingkatkan" atau enhanced engagement countries yang mencakup Brazil, India, Indonesia, Cina, dan Afrika Selatan ("BRIICS") . Indonesia satu-satunya wakil Asia Tenggara, wilayah yang disebut sebagai region of priorities. Banyak hal yang menjadikan Indonesia penting, selain potensi ekonomi: populasi yang besar,negara yang luas, posisi geografis yang strategis, dan lain-lain.
            Fahri : Saya ingin menambahkan pendapat saudari Keisha. Laporan OECD dalam bentuk Economic Assessment biasanya dikemas dalam tiga bagian : satu bagian mengupas perekonomian secara umum dengan fokus pada kinerja pertumbuhan ekonomi, dan dua bagian menyoroti isu-isu penting selain pertumbuhan. Untuk Indonesia, OECD benar, bahwa kedua isu penting adalah iklim usaha/investasi dan pasar tenaga kerja.
            Penyaji : Kurang kondusifnya iklim investasi Indonesia telah banyak sekali dikupas oleh berbagai studi dan laporan.  Pemerintah pun tampaknya mafhum bahwa iklim investasi adalah kunci pembangunan ekonomi. Berbagai kebijakan dikeluarkan untuk memperbaiki iklim investasi. Misalkan Inpres 3/2006, Inpres 6/2007, dan Inpres 5/2008. Juga paket-paket kebijakan yang berkaitan dengan iklim investasi: kebijakan infrastruktur (PMK 38/2006) maupun stabilitas keuangan (SKB 5 Juli 2006). Dan tentu saja UU 25/2007 tentang Penanaman Modal. Semua ini patut dihargai. Sayangnya, kebijakan kebijakan ini masih kurang efektif dalam implementasinya. Kapasitas yang kurang dari birokrasi pada tingkat operasional menjadi salah satu penyebabnya. Juga, banyak paket yang tergoda untuk mengakomodasi terlalu banyak hal sehingga menjadi tidak fokus, sehingga tampak seperti daftar cucian (laundry list). Selain itu, resistensi terhadap reformasi kebijakan masih banyak bahkan dari dalam birokrasi sendiri, baik secara horisontal (antar departemen atau antar unit) atau vertikal (antar pusat dan daerah).
            Dodi : Hal yang sering luput dari kebijakan adalah kenyataan bahwa pengusaha dan investor lebih peduli pada kepastian daripada janji atau program perbaikan iklim investasi yang rumit namun menmbulkan interpretasi berbeda-beda di level pelaksana. bahkan dalam beberapa hal , mereka bersedia membayar lebih untuk kepastian yang lebih tinggi. misalnya, waktu yang diperlukan untuk membuat perusahaan baru atau waktu untuk menyelesaikan prosedur ekspor dan impor di pelabuhan.
            Tono : Menurut pendapat saya. Perbaikan iklim investasi perlu memprioritaskan syarat untuk berbisnis yaitu kondisi infrastruktur yang logistik dan memadai. Basri dan Panunru (2008) menyimpulkan bahwa rencana investasi sering terhambat karena infrastruktur yang jelek serta biaya logistik yang tinggi. Dengan kata lain, masalah utama perekonomian Indonesia berada di sisi penawaran, bukan di sisi permintaan. Isu spesifik kedua yang dibahas oleh Laporan OECD ini adalah pasar tenaga kerja di Indonesia yang sangat kaku.
            Moderator : Baiklah kita telah mendengar pendapat penyaji dan seluruh pesera. Adapun kesimpulan diskusi ini adalah memang untuk menjadi pemain penting di level global ada harganya. Bahkan hanya sekedar menjadi menarik. Saat ini syarat kuncinya adalah potensi pertumbuhan ekonomi yang tinggi , iklim berbisnis dan berusaha yang lebih kandusif (terutama dalam aspek infrastruktur, logistik dan kepastian hukum) serta pasar tenaga kerja yang lebuh fleksibel. Sekian diskusi hari ini. Terimakasih atas kehadiran saudara-saudara pada diskusi kali ini.


            Berdasarkan diskusi di atas dapat diperoleh pokok-pokok pikiran sebagai berikut :
  • Indonesia adalah bangsa yang "tanggung"
  • Indonesia adalah negara yang bukan saja menarik tetapi juga penting, sekalipun berada di "papan  tengah bawah" - mengacu pada salah satu kategori pendapatan Bang Dunia.
  • Pertumbuhan ekspor kita kebih banyak ditopang oleh naiknya harga-harga komoditi di dunia
  • Banyak hal yang menjadikan Indonesia penting, selain posisi ekonomi : populasi yang besar , negara yang luas, posisi geografis yang strategis , dan lain-lain.
  • Pemerintah pun tampaknya mafhum bahwa iklim investasi adalah kunci pembangunan ekonomi.
  • Hal yang sering luput dari kebijakan adalah kenyataan bahwa pengusaha dan investor lebih peduli pada kepastian daripada janji atau program perbaikan iklim investasi yang rumit namun menmbulkan interpretasi berbeda-beda di level pelaksana.
  • Perbaikan iklim investasi perlu memprioritaskan syarat untuk berbisnis yaitu kondisi infrastruktur yang logistik dan memadai.
  • Masalah utama perekonomian Indonesia berada di sisi penawaran, bukan di sisi permintaan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Drama Nyi Roro Kidul kelas XI

Perilaku Konstitusional dalam Hidup Berbangsa dan Bernegara

CETIK KERIKAN GONG